Catatan Harian 2 (Gaji guru honor)

Catatan Harian 2 (Gaji guru honor)


Ada banyak masyarakat yang mungkin belum tahu bahwa terdapat banyak sekali guru honor di sekolah. Mereka bekerja sama seperti layaknya guru PNS. Salah satu yang membedakan guru honor dan PNS adalah gaji. PNS digaji dari APBN, sedangkan honorer digaji dari Dana BOS dan APBD.

Jangan melihat jumlah dana BOS yang besar karena sesuai peraturan hanya 15% dari dana BOS yang boleh dipergunakan untuk menggaji guru honor.

Contoh sederhananya berikut ini :
Sebuah sekolah menerima dana BOS 200 juta untuk 1 tahun dan memiliki 8 guru honor disekolahnya.
200 juta × 15 % = 30 juta
30 juta ÷ 12 bulan = 2,5 juta
2,5 juta ÷ 8 guru honor = 312.500
Jadi jika sebuah sekolah mendapat dana BOS sebesar 200 juta untuk 1 tahun dan memiliki 8 orang guru honor, setiap guru honor hanya akan menerima gaji sebesar Rp. 312.500,- per bulan.

Selain dari BOS, ada juga gaji yang diterima guru honorer dari APBD. Besaran nominalnya berbeda-beda setiap daerah, tergantung kebijakan daerah masing-masing. Dan rata-rata besarannya pun dibawah gaji PNS.

Tidak semua guru honor belum menikah atau memiliki pasangan hidup yang memiliki penghasilan lebih. Ada juga guru honor yang menikah dengan guru honor.

Dimasa sekarang dengan tingkat kebutuhan hidup yang besar, jangan kaget jika mendengar ada guru honorer yang mengeluh "punya hutang" atau "gajian abis buat bayar utang". Mereka melakukan itu bukan karena ingin berfoya-foya atau istilahnya besar pasak daripada tiang, tapi karena untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Walau dengan kondisi demikian, alhamdulillah guru honor tetap terus mengabdi dan bekerja dengan sebaik mungkin sambil terus berharap suatu saat akan ada kesempatan diterima menjadi PNS.

Gaji guru honorer memang tidaklah besar, tapi entah bagaimana sampai saat ini belum pernah terdengar ada berita yang menyatakan "guru honor kelaparan". Bahkan ada banyak guru honorer yang kuliah karena pendidikan yang wajib dimiliki oleh guru harus linier dengan profesinya. Walau dengan penghasilan yang bisa dibilang tidak besar (karena rata-rata dibawah UMK), guru honor bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Bagi yang tinggal di pedesaan, banyak guru honor yang bercocok tani seusai mereka mengajar. Untuk yang tinggal di daerah perkotaan, banyak guru honor yang mengajar les baik bergabung dengan sebuah bimbingan belajar atau secara private.

Terlepas dari semua itu, percayalah jika semua guru honorer akan bekerja semaksimal mungkin tanpa mengeluh atau bersedih. Itu merupakan bentuk dedikasi dan tanggung jawab dari profesi yang telah dipilih.

Mari sama-sama kita berdoa, semoga semua guru honorer yang ada di seluruh Indonesia suatu saat akan diangkat jadi PNS semua.
Aamiin...

Tulisan ini tak ada maksud untuk merendahkan guru honor atau memprovokasi pihak manapun. Hanya curahan hati dari apa yang dilihat oleh penulis.

Jika ada pihak yang merasa terprovokasi atau dirugikan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya...
Terima kasih

Post a Comment

أحدث أقدم